SIDIK SAKTI INDRA WASPADA

Selasa, 02 Maret 2010

Delapan Kebohongan Ibu Dalam Hidupnya (Patut Direnungkan)

Dalam Kehidupan kita sehari-hari kita percaya kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tapi kisah ini malah sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan. Ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah didunia. Cerita ini bermula ketika seorang ank yang masih kecil. dya terlahir sebagai seorang anak laki-laki disebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja sering kali kekurangan . Ketika makan, Ibu sering memberikan porsi nasinya untuk dya. sam bil memindahkan nasi kemangkuk anak itu, ibu berkata: " Makan lah nak, Aku tidak Lapar" ( Kebohongan Pertama ) Ketika anak itu mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggang nya untuk pergi memancing dikolam dekat rumah, ibu berharap dapat ikan dari hasil pancingannya, ia bisa memberikan sedikit makanan yang bergizi untuk pertumbuhan anaknya. Sepulang memancing ibu memasak sup ikan itu ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel ditulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang dya makan. melihat ibu nya seperti itu hatinyatersentuh lalu mengunakan sendoknya dan memberikan kepada ibunya tetapi ubunya dengan cepat menolak dan ibunya berkata : " makanlah nak, ibu tidak suka ikan" (Kebohongan ibu yang kedua) Sekarang anak itu masuk SMP. demi membiayai sekolah abang dan kakanya. ibu pergi kekoperasi mebawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel dan hasil tempelan itumembuah kan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Dikala musim dingin tiba, anak itu terbangun dari tempat tidurnya, melihat ibunya masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanya menempel korek api. Anak itu berkata " ibu tidurlah sudah malam, besok pagi ibu harus kerja" ibu tersenyum dan berkata : " cepetlah tidur nak, aku tidak capek" ( Kebohongan ibu yang ketiga) Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemani anak itu pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahaari mulai menyinari, ibunya yang tegar dan gigih menunggu anak itu dibawah terik matahari selama beberapa jam. ketika lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai, ibunya segera menyambut anak itu dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untuk anak itu. Teh yang begitu kental tidak dapat diabndingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. melihat ibunya yang dibanjiri pelu, anak itu segera memberikan gelasnya untuk ibunya sambil menyuruh ibunya minum, Lalu ibunya berkata: " Minumlah Nak, Ibu tidak haus......" ( Kebohongan Ibu yang Ke Empat) Setelah kepergian ayahnya yang dikarnakan sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. dengan berpegangan pada pekerjaan yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. kehidupan keluargnaya yang semakin susah. Tiada haritanpa penderitaan. meliaht kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang apaman yang baika hati yang tinggal didekat rumah mereka pun ikut membantu ibunya yang baik masalah besar maupun masalah kecil. tetangga yang ada disebelah rumah meliahat kehidupan mereka yang begitu sengsara, sering menasehati ubunya untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan omongan tetangga mereka, Ibu berkata: "saya Tidak Butuh Cinta........." (kebohongan ibu yang kelima) Setealah anak itu, beserta kakanya semuanya telah tamat dari sekolah dan bekerja, ibunya yang sudah tua wkatunya pensiun, tetapi ibu tidak mau. ibunya rela pergi kepasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. kakak-kakaknya yang bekerja diluar kota sering mengirimkan sedikit uang kepada ibunya untuk memnuhi kebutuhan ibunya, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut malah mengirimnya kembali uang tersebut. Ibu berkata : " saya Punya duit.........." (kebohongan ibu yang keenam) Setealah anak itu lulus S1 dan melanjutkan ke S2 yang kemudian anak itu memperoleh gelar master disebuah universitas ternama di amerika serikat berkat sebuah beasiswa disebuah perusahaan. Akhirnya anak itu bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, anak itu bermaksud membawa ibunya untuk menikmati hidup di amerika. tetapi ibu yang baik hati tidak mau merepotkan anaknya. ia berkata kepada anaknya: " Aku tidak Biasa tinggal disana.............." (kebohongan ibu yang ke tujuh) setelah memasuki usianya yang tua. ibu tekena penyakit kanker lambung dan harus dirawat dirumah sakit. anak itu yang berada jauh diseberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibundanya tercinta. anak itu melihat ibunya terbaring lemah diranjang rumah sakit setelah menjalani oprasi. ibu yang kelihatan sangat tua menatap anaknya dengan penuh kerinduan walaupun senyum yang tersebar diwajahnya terkesan agak kaku karna sakit ditahanya. terlihat dengan jelas beberapa penyakit itu menjamahi tubuh ubunya sehingga ibunya terlihat lemah dan kurus kering. Anka itu menatap ibunya sambil berlinang air mata, hatinya perih, sakit sekali melihat ibunya dalam kondisi seperti itu. Tapi ibunya dengan tegar berkata : " Jangan menagis anakku. aku tidak kesakitan............" (kebohongan ibu yang ke delapan) setelah mengucapkan kebohongan yang kedelapan , ibu anak itu menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita diatas gw percaya kamu orang semua pasti merasa tersentuh dan ingin mengucapkan " Terima Kasih Ibu" coba dipikir-pikir, sudah berapa lamakah kita semua tidak menelpon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincng dengan ayah ibu kita? Ditengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. kita selalu lupa akan ayah ibu kita yang ada dirumah Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita tersebut. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan apa belum. cemas apakah dia bahagia disaping kita. Namun apakah semua pernah mencemaskan kabar orang tua kita ? cemas apakah orang tua kita sudah makan atau belum? cemas apakah orang tua kita bahagia atau tidak? apakah ini benar? kalu ya coba kita renungkan kembali!!!! Diwaktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi, lakukanlah yang terbaik. jangn ada sampai kata "menyesal" di kemudian hari. sekarang coba kalian bayangkan orang tua kita di depan kita......... lakukankah apa yang ingin dilakukan. pilih, tunjukkan dan lakukan Semoga Bermanfaat bgi kita semua